Sunday, January 19, 2020

D&G The Only One

 Emilia Clarke | The Only One | Dolce & Gabbana | Instagram Models ...


Dolce & Gabbana The Only One edp
-------------------------------------------------

Nose | Perfumer : 

NOTES :
Top - Bergamot, Orange, Violet
Middle - Iris, Coffee, Pear, Rose
Base - Patchouli, Caramel, Vanilla
------------------------------------------


Launched in 2018.
Parfum The Only One by D&G ini cukup populer, bahkan kepopulerannya melebihi parfum terdahulunya yaitu D&G The One. Jadi jangan sampai ketuker ya, ada yang "The One" dan ada yang "The Only One".

Yang keluar duluan itu The One, baru kemudian disusul oleh flanker nya : The Only One, dan kemudian menyusul flanker-flanker lainnya seperti The Only One 2 dan The Only One Intense.

Saya sendiri sebenarnya awalnya pengen cobain yang The One karena katanya mirip dengan Zara Black Amber yang merupakan salah satu parfum favoritku sepanjang masa hehe.. Tapi rupanya mencari sample D&G The One nggak semudah sample The Only One. Mungkin karena The Only One memang lebih populer. Jadi akhirnya setelah lama tidak ketemu sample The One yang saya inginkan maka saya akhirnya memutuskan untuk coba versi flankernya alias The Only One terlebih dahulu.

The Only One memang lebih populer dibanding The One karena memang lebih banyak fans-nya. Makanya saya penasaran juga, apakah iya The Only One lebih enak dari The One?

The Only One Dolce&Gabbana for women

Ketika pertama mencoba parfum ini saya tidak terlalu suka openingnya yang entah notes yang mana yang bikin hidung saya berkernyit karena tidak suka wanginya. Padahal kalau dilihat dari opening notes nya (bergamot, orange, violet) tidak ada yang aneh dan biasanya my nose is okay with those three notes. Jadi entah paduan apa yang bikin saya nggak suka sama opening nya.

Tapi setelah sekitar 7 menit kemudian opening notes nya mulai berubah ke middle phase yang lebih fruity dan warm. Dan setelah itu saya bisa mencium aroma buah pear yang manis dan aroma gourmand yang seperti familiar. Sekilas mengingatkan saya pada parfum YSL Black Opium, mungkin karena sama sama ada notes coffee nya yah, tapi yang ini di mix sama caramel, jadi wanginya lebih cenderung warm and gourmand-ish dari menit menit pertama.

Lalu kemudian wanginya berubah lagi menjadi aroma yang berbeda namun masih familiar. Di middle phase ini aroma nya lebih ke powdery florals dengan imbuhan buah pir. I love how the powdery scent is not too strong on this one, karena saya basically nggak suka wangi yang terlalu powdery. Aroma kopi dan karamel nya juga sepertinya menjadi penyeimbang diantara wangi floral.

It dries down into a rather weak vanilla-patchoulli blend on my skin. Hampir tidak tercium pada fase dry down nya, kecuali saya benar benar menenggelamkan hidung saya ke dalam pergelangan tangan saya hehe..


Projection, lumayan untuk waktu yang singkat.
Sillage, low.
Longevity, cenderung low and very weak. Di kulit saya wanginya mulai memudar setelah jam ke-4 walaupun saya menyemprot cukup banyak. Setelah 4 jam wanginya hanya skin scent saja, but it's a fade skin scent.


Overall, for me this is nothing really special and didn't spark anything for me. Sebenernya ini bukan wangi yang nggak enak. Ingat ya kalau parfum itu sifatnya personal, jadi yang saya kurang suka belum tentu kalian juga pasti nggak suka, dan sebaliknya. Ini buktinya, parfum ini banyak banget fans nya dan laku keras karena pada suka, sementara saya sendiri bukan penikmat parfum ini. Wanginya sih secara keseluruhan enak, cuma karena nggak tahan lama di saya, plus openingnya agak bikin hidung saya berkernyit jadi saya nggak tertarik beli full size nya. Saya lebih prefer YSL Black Opium atau mungkin yang versi originalnya alias si The One. Semoga soon bisa dapat sample D&G The One biar bisa review pembandingan :)



XoXo,

No comments:

Post a Comment