Showing posts with label Niche Perfume. Show all posts
Showing posts with label Niche Perfume. Show all posts

Tuesday, December 17, 2019

Maison Francis Kurkdjian Baccarat Rouge 540

(image via google)

MFK Baccarat Rouge 540 edp
-------------------------------------------------

Nose | Perfumer : Francis Kurkdjian

NOTES :
Top - Jasmine, Saffron
Middle - Amberwood, Ambergris
Base - Cedar, Fir Resin
------------------------------------------


Saatnya review parfum paling populer abad ini hehehe...
Buat para perfume enthusiasts siapa sih yang nggak tau Baccarat Rouge 540. Parfum niche keluaran Maison Francis Kurkdjian ini mungkin adalah parfum yang paling hype dalam beberapa tahun terakhir ini semenjak tahun dikeluarkannya parfum ini yaitu tahun 2015. Dan parfum ini termasuk dalam kategori Unisex, alias cewe atau cowo bisa pake :)

Sebelumnya nama Francis Kurkdjian sudah dikenal lebih dulu sebagai "nose" beberapa parfum ternama klasik, dari mulai Elizabeth Arden Green Tea, Davidoff Cool Water, sampai JPG Le Male yang semuanya sangat populer dan best seller dimana mana.

Saya sendiri belum punya parfum full size nya Baccarat Rouge 540 ini (karena masih tahap nabung secara ini parfum mehong banget yes, namanya juga parfum niche 😛) jadi untuk sekarang saya cukup beli decant nya aja dulu. Inget ya beli decant nya di toko toko terpercaya aja, karena banyak toko online sekarang jual palsuannya Baccarat Rouge ini. Jadi walaupun decant tetep cari yang asli ya, masalahnya kalau udah keluar uang yang lumayan untuk decant tapi ternyata bukan dari parfum ori nya langsung kan rada sakit hati gitu yaa.. Gak enak sama dompet. Soalnya ini harga decant nya juga lumayan, beda ama harga decant parfum designer. So make sure pilih pilih dulu tokonya ya kalo mau beli decant nya.



Anyway, for the review itself : it smells divine! 
It’s magically simple and subtle yet loud and divine.
Wangi awalnya cukup unik, saya belum pernah cium aroma opening yang seperti ini sebelumnya (although I haven’t smelled that many perfumes but I do think that the opening is very different than most other perfumes). Wanginya fresh spicy yang kalau dihirup lebih dalam somehow mengingatkan saya sama ruangan dokter terutama kalau masuk ke ruangan dokter gigi hehe. It does have a refreshing quality to it with a blend of spice (from the saffron) and a little bit soft floral notes on the background that mellows it down a bit from being overly spicy. Intinya susah digambarkan dengan kata kata, fresh spicy scent yang sungguh unik dari hirupan pertama.

Kemudian setelah beberapa lama wanginya mulai tercampur dengan aroma middle notes nya yang terdiri dari Ambergris dan Amberwood. Pada fase ini saya bisa mencium wangi tembakau kering yang sepertinya dari Ambergris (karena wangi Ambergris - yang merupakan hasil dari muntahan paus ini - yang memang ternyata aroma nya seperti aroma tembakau kering, I like it!). Saya biasanya pasti suka parfum yang ada Ambergris nya, seperti Creed Aventus dan MFK Baccarat Rouge 540 ini. Di dalam campuran aroma parfum ini wangi dry tobacco nya di blend dengan kayu Amber alias Amberwood sehingga pada akhirnya muncul aroma dry tobacco yang lebih smoky dan woody. 

Pada fase inilah wanginya jadi sedikit maskulin karena ada unsur dry tobacco dan woody notes tadi, jadi saya akhirnya paham kenapa parfum ini adalah parfum unisex. Karena paduan aroma-nya yang unik menjadikan parfum ini nggak terlalu maskulin tapi juga nggak terlalu feminin, so it's a perfect balance in between.

Aroma kayu dan tembakau dari ambergris dilarutkan dengan wangi soft floral note dari Jasmine sehingga wanginya tidak terlalu maskulin. Dan sebaliknya wangi melati jasmine juga dibaur dengan rempah seperti saffron sehingga tidak terlalu feminin / manis bunga. So it doesn’t smell too girly or too masculine at all. It is really a gender-neutral fragrance. I definitely think both men and women can wear it. Both me and H wear this fragrance hehe.


The magical thing is : this seems like a transparent perfume, maksdunya kalau saya pakai ini kadang saya tidak bisa mencium wanginya setelah beberapa jam, padahal orang lain di sekitar saya masih mencium kuat wanginya. Sepertinya, aromanya tetap semerbak tanpa saya sadari. Saya pernah ngeluh di awal mencoba parfum ini, saya bilang ke suami saya "kok udah gak kecium ya wanginya padahal ini parfum harganya mahal banget". Eh suami malah heran, dia bilang "apanya yang gak kecium? Orang dari tadi kamu wangi banget gak ilang ilang wanginya nempel terus, you smell really good!". Waa... langsung sadar bahwa this perfume is like magic for me hehe.. Jadi kalau kamu coba parfum ini trus tiba tiba gak kecium lagi wanginya, percayalah kamu masih wangi kok. Yang lain tetap mencium aroma semerbak parfum ini walaupun kamu sendiri gak bisa menciumnya hehe..


Sillage : beast mode! 
Pas pertama kali coba pake parfum ini saya jalan melintasi ruang keluarga untuk masuk ke kamar, dan 30 menit kemudian H pulang kantor langsung masuk ruang keluarga, dan langsung nanya : "ini wangi apa? kok wangi ruangannya? Wanginya enak". Laahh padahal itu udah 30 menit lalu saya lewat situ dan asli cuma ngelewatin doang gak duduk gak ngapa ngapain, but he can still smell the perfume in that room! That is what this perfume can do, it's like magic I tell you! 😀

Projection : beast mode! 
Even my hubby can smelled it from another room!! Saya di kamar (pintu dibuka, dia di ruangan depan kamar, and he can smell it from out of the bedroom). This is crazy magic stuff!

Longevity : beast mode! 
It lasted and lasted and lasted.. even more than 12 hrs!

Damn this perfume really worth the hype! The projection, sillage, and longevity is something that I havent experienced from other perfumes (because somehow my skin doesnt projects peefume very much). But this one!! OMG now I want yo buy it, but it’s so expensive, cry cry .... 😭



XoXo,

Tuesday, November 5, 2019

Serge Lutens Chergui

Image result for serge lutens chergui


Serge Lutens Chergui edp
-----------------------------------

Nose | Perfumer : Christopher Sheldrake

NOTES :
Tobacco Leaves, Honey, Iris, Sandalwood, Amber, Musk, Incense, Rose, and Hay 
------------------------------------------


Launched in 2005.

Parfum ini definitely not for everyone's taste, so make sure kamu coba dulu parfum ini dengan beli sample vial atau decant-nya terlebih dahulu, karena ini termasuk parfum yang sebaiknya jangan di beli secara blind buy hehe.. Mending kamu coba dulu parfumnya sebelum nekat beli karena memang wanginya bukan selera orang banyak. Ini wanginya sangat 'niche', alias nggak semua orang suka wangi yang kaya begini. Apalagi untuk dipakai di negara kita yang tropis ini. Karena aroma parfum ini cenderung berat dan very spicy, jadi cocoknya memang dipakai untuk cuaca dingin.

Wanginya juga lumayan complex, dan definitely bukan wangi parfum biasa hehe Tapiii... kalau kalian suka parfum yang wanginya unik dan nggak pasaran, atau kalian memang tipe penyuka parfum yang berat dengan paduan notes yang unik maka Chergui bisa menjadi pilihan :)


Parfum ini unisex karena wanginya tidak cenderung feminine maupun terlalu maskulin. Sebenarnya wanginya sulit untuk dijelaskan. Warna juice nya merah gelap dan it's a very spicy perfume. Parfum ini berat dan punya depth yang lumayan, karena ada unsur wangi tembakau, amber, dan incense alias dupa yang bergabung menjadi satu menjadi sebuah aroma yang hangat, berat, dan aromatic.

Tapi walaupun awalnya terkesan berat dan 'dalam', lama kelamaan aroma-nya berangsur-angsur menjadi lebih ringan karena kemudian muncul aroma yang powdery dari bunga iris. Dan semakin mendekati dry down aroma-nya semakin bisa dinikmati. Dengan kehangatan wangi amber dan kayu cendana, ditambah aroma tembakau yang masih tercium sejak awal, serta wangi bunga mawar yang sedikit powdery, menjadikannya lebih lembut dan lebih creamy. Pada fase dry down nya aroma jerami nya juga muncul ke permukaan, menambahkan sensasi hijau rerumputan dan earthy vibes pada aroma parfumnya. 

Kalau menurut pengalaman pribadi, saya sendiri pun sebenernya susah untuk suka parfum ini. Karena wanginya cenderung terlalu berat untuk saya, dan wangi tobacco yang digembor-gemborkan orang yang sudah mencoba Chergui ternyata di kulit saya malah nggak terlalu keluar. Yang keluar malah wangi hay alias jerami. Jadi di saya parfum ini wanginya kurang cocok karena tidak keluar seenak yang seharusnya.

Tapiiii..... ketika dipakai suami saya ternyata parfum ini jauh lebih enak wanginya! Sepertinya lebih cocok dengan body chemistry hubby. Karena ketika dipakai hubby aroma tobacco nya keluar banget, dan aroma creamy nya juga tercium jelas. Beda sekali ketika saya yang pakai. Jadi parfum Chergui ini bisa dibilang tidak untuk semua orang. Selain tidak semua orang akan suka wanginya yang unik, tapi juga ternyata si Chergui ini rada milih-milih yaa... hehe Buktinya, dia lebih enak apabila dipakai my hubby dibanding saya yang pakai hihihi..




Projection, low to moderate.
Longevity, Great! This is beastmode, stayed for 10 hrs and more on my skin. Lasts all day but with little projection and minimal sillage.

Overall, Chergui ini adalah salah satu parfum dengan wangi unik yang cukup berat dan kompleks. Very niche scent. Dengan aroma campuran tembakau, jerami, amber, dan kayu cendana, serta sentuhan powdery bunga iris dan rose. I’m still not getting fully in love with this yet but I’m learning to like it more and more every time I wore it. Namun berhubung parfum ini wanginya jauh lebih enak apabila dipakai hubby dibanding saya yang pakai, maka akhirnya parfum ini saya hibahkan saja ke H :)


>> Apa sudah ada yang pernah coba Chergui ? Bagaimana pendapatmu ?




XoXo,




Sunday, September 15, 2019

Maison Francis Kurkdjian - Aqua Universalis Forte


Image result for mfk aqua universalis advert

Maison Francis Kurkdjian Aqua Universalis Forte
-----------------------------------

Nose | Perfumer : Francis Kurkdjian

NOTES :
Top - Amalfi lemon, Bergamot
Middle - White flowers, Jasmine, Rose
Base - Musk, Woodsy Notes
------------------------------------------


Karena parfum niche itu terkenal muahall buangett jadi saya cuma mampu beli sample nya dulu hihihi Tapi karena parfum niche itu cenderung strong dan ibaratnya cuma pakai 2 spritz aja udah wangiii seharian (biasanya lho ya, kadang ada juga siy yang gak terlalu perform walaupun niche hehe), jadi satu sample aja bisa irit make nya hehehe..

Laluuu... apa sih parfum Niche itu ?
Berikut penjelasan yang saya kutip dari perfume.org :

"Artisanal perfume house whose production is on a much smaller scale, and whose presence in mainstream retail stores is minimal or non-existent, are thus referred to as niche. These are the scents you might likely find at a perfume specialist or high-end fragrance boutique"


Kalau pengertian saya, parfum niche biasanya punya "butik" sendiri atau tidak diperjual belikan secara ecer alias pemasarannya lebih ekslusif. Biasanya parfum niche itu memang perfume house yang mengkhususkan diri di pembuatan parfum, jadi tidak bikin produk lain seperti misalnya produk fashion dll. Contohnya Jo Malone, Serge Lutens, Creed, Amouage, dan lain sebagainya. Karena lebih ekslusif maka biasanya parfum niche ini cenderung lebih pricey alias mahal banget bok hehe.. Tapi aroma wanginya juga cenderung lebih kompleks dan nggak generik seperti misalnya designer perfumes. Ya ibaratnya ada harga ada barang gitu kali yee.. 😜

Sementara kalau Designer Perfumes itu adalah parfum keluaran designer brand yang banyak kita lihat di pasaran dan dijual di banyak tempat, misalnya di bagian parfum di dept store ternama semacam Metro, Sogo, dll. Contohnya : D&G Light Blue, Marc Jacobs Daisy, Gucci Bamboo, Estee Lauder Green Tea, Clinique Happy, dan banyak lagi yang lainnya yang intinya parfum keluaran designer atau brand fashion/beauty gitu.

Nah jadi kurang lebih udah mengerti lah ya bedanya niche sama designer perfumes.



Anyway, salah satu parfum niche yang sekarang lagi naik daun adalah House of Maison Francis Kurkdjian. Biasa disingkat MFK di kalangan perfumista, Francis Kurkdjian ini adalah seorang perfumer yang udah banyak ngeluarin mahakarya parfum-parfum legendaris, diantaranya : Elizabeth Arden Green Tea dan untuk parfum cowo nya : Jean Paul Gaultier Le Male.

Sekarang beliau bikin label parfum sendiri yaitu Maison Francis Kurkdjian, dan salah satu parfum keluaran labelnya yang sekarang lagi hype abis gara-gara banyak dipakai artis ibukota adalah Baccarat Rouge 540. Tapi saya nggak akan ngebahas Baccarat Rouge kali ini karena itu bukanlah perkenalan pertama saya dari MFK. Yang akan saya bahas kali ini adalah parfum niche keluaran MFK yang pertama kali saya cobain yaitu : Aqua Universalis Forte.



Launched in 2011.
Aqua Universalis Forte sesuai namanya adalah jenis parfum yang fresh dan clean (aquatic) with soapy undertones. Dimulai dengan pembukaan aroma buah citrus yang segar namun sedikit masam (dengan amalfi lemon dan bergamot alias jeruk nipis) yang bertahan lumayan lama. Kemudian pada middle phase wangi citrusy clean scent yang di fase awal tadi berbaur dengan aroma white florals yang sedikit powdery. Tidak lama kemudian muncul lah wangi aquatic yang fresh dan clean serta sedikit soapy, yang diimbuhi dengan aroma white floral yang lembut.

Dry down nya alias fase terakhir dari parfum ini sangat lembut dan bahkan cenderung lemah di kulit saya dibanding fase awal dan tengah tadi. Benar benar skin scent jatuhnya, alias wangi yang hanya menempel di kulit dan hanya bisa dicium apabila kita menaruh hidung kita ke dekat kulit.

Untuk Sillage nya cukup moderate dan Projection nya lumayan bagus di beberapa jam pertama saja. Sementara untuk Longevity nya kurang perform di kulit saya tapi lumayan lah bisa bertahan lebih dari 5 jam sebelum berubah menjadi skin scent. 


Overall, it's a good freshie-citrusy-white floral perfume tapi kalau untuk saya pribadi walaupun saya sungguh enjoy kesegaran parfum ini di beberapa jam pertama namun karena kurang perform di kulit / chemistry badan saya jadi saya tidak berniat untuk membeli full size nya (selain karena mihil banget juga sik hehe, I mean dengan harga segitu saya mending beli parfum niche lainnya yang lebih perform di saya. Begicuuu.... hehehe 😜).



XoXo,

Tuesday, July 9, 2019

Serge Lutens Nuit De Cellophane



Serge Lutens Nuit De Cellophane edp
-------------------------------------------------

Nose | Perfumer : Serge Lutens

NOTES :
Mandarin Orange, Jasmine, Osmanthus, Green Notes, Fruity Notes, Lily, Carnation
Honey, Woody Notes, Almond, Musk 
------------------------------------------


My first Serge Lutens!
Serge Lutens ini termasuk salah satu parfum niche yang pertama saya coba. Tau Serge Lutens pun karena awalnya keseringan baca-baca website tentang parfum. Jadi untuk yang belum tahu, Serge Lutens ini nama orang lho ya. Beliau adalah seorang multi-talented artist yang karirnya meliputi fashion design, perfume design, hair styling, photography, dan juga film-making. Sebelumnya beliau pernah ber-kolaborasi dengan Shiseido dan dari situ lah namanya mulai dikenal orang. Serge Lutens ini adalah salah satu "niche perfume house" yang cukup punya nama di dunia per-parfum-an. Jadi kalau kalian lagi penasaran sama parfum niche alias parfum yang bukan "designer parfum" maka kalau lagi browsing kalian pasti akan menemukan nama Serge Lutens ini ;)

Saya sendiri selalu senang coba-coba parfum niche, karena biasanya wanginya nggak terlalu pasaran dan kadang walaupun wanginya "simple" tapi tetep ada unsur complexity-nya. That's why niche perfumes selalu di-appreciate lebih tinggi daripada designer perfume. Because they don't cater to mass-market seperti layaknya designer brands. Niche perfume pangsa pasarnya itu lebih khusus lagi, jadi biasanya yang tau tentang parfum-parfum niche ini hanya mereka yang memang perfume-enthusiast. Dan karena nggak banyak yang tau itulah makanya parfum niche cenderung lebih ekslusif dibanding designer perfumes yang banyak dijumpai di pasaran. Dan karena itu pula harga parfum niche lebih mahal dari parfum designer brand *cry cry* ..

Nuit de Cellophane Serge Lutens for women and men

Kembali kepada review parfum ini, jadi ini adalah parfum Serge Lutens yang pertama saya coba alias awal perkenalan saya pada Serge Lutens house. Karena parfum niche ini dulu sangat susah didapat di Indonesia maka saya nggak bisa pilih-pilih sesuka hati. Jadi basically "pokoknya yang ada aja" hehe.. Begitu liat ada sample Serge Lutens langsung saya beli karena belum tentu bisa nemu lagi di tempat lain. Nggak peduli yang varian apa, karena biasanya terbatas banget yang beredar di pasaran. Nah kebetulan waktu itu yang saya temukan ya si Nuit de Cellophane ini. 

And I fell in love with the first spray!! Oohhh.. akhirnya ku tau kenapa parfum niche itu "berbeda" 😝 This smells different and quirky but yet very gorgeous scent. Sewaktu mencium ini pada semprotan pertama, saya mendapati campuran aroma gourmand dan sweet candy yang berpadu jadi satu. Setelah saya pelajari notes-nya saya rasa yang saya cium itu adalah aroma campuran dari kacang almond, madu, dan bunga osmanthus. Saya langsung suka waktu pertama mencium aroma-nya. Sangat fun and flirty!

Di dalam wangi parfum tersebut juga ada aroma yang mengingatkan saya akan "plastik pembungkus sampul buku". Tau kan sampul plastik yang biasa buat bungkus buku baru? Nah saya langsung punya gambaran itu waktu mencium parfum ini. Eh nggak taunya maksud dari judul parfum ini  tuh memang ter-inspirasi dari "cellophane" alias plastik transparan. Lebih tepatnya sih ter-inspirasi dari plastik pembungkus buket bunga. Jadi mungkin itu yang saya cium dan kemudian saya interpretasikan dengan plastik sampul buku (kebetulan saya suka wangi buku atau wangi barang baru atau wangi toko hehe).



Anyway, keharuman sweet candy yang saya cium pertama tadi lumayan kencang pada awalnya, namun kemudian perlahan mulai berubah menjadi lebih lembut setelah kira-kira setengah jam kemudian. Berubah menjadi wangi yang lebih soft seperti velvety white florals yang menenangkan sekaligus memikat. Campuran wangi melati, anyelir, dan bunga lily yang sangat harum.

Beberapa orang menyebutkan kalau pada fase ini wanginya seperti shampoo, but honestly I don't remember any shampoo that smells like this hehe Menurut saya ini wanginya lebih kompleks dari sekedar wangi shampoo. Memang sih wanginya ada sedikit sentuhan "soapy" pada fase ini tapi menurut saya bukan seperti ketika kita mandi di bawah shower dan pakai sabun atau shampoo biasa, tapi lebih kepada wangi ketika kita berendam di bath tub penuh bunga :)

Oya, parfum ini punya "strong projection" pada awal mula saja. Wangi base notes nya baru muncul setelah beberapa jam kemudian. Wangi tebaran kelopak bunga yang lembut sekarang dibarengi dengan aroma musk yang creamy. Secara saya suka wangi musk maka saya awalnya mengharapkan wangi base notes yang lembut dan seperti menyelimuti dengan kehangatan. Tetapi kenyataannya wangi base notes pada Nuit De Cellophane ini cenderung "lemah", dan kombinasi musk dan woody tones di dalamnya tidak mampu membuat saya terasa seperti diselimuti oleh aroma yang indah dan hangat.


Untuk Sillage dan Projection, lumayan Strong pada 20 - 30 menit pertama, dan setelahnya memudar seiring pergantian aroma dari top notes ke middle notes. Setelah itu wangi-nya lebih menempel di kulit saja tanpa ada projection yang kuat.

Untuk ketahanan alias Longevity-nya lumayan Moderate lah. Setelah wanginya menempel di kulit maka akan tahan lebih lama. Saya masih bisa mencium jejak wangi-nya di pergelangan tangan saya setelah 6 - 7 jam kemudian.

Overall, Nuit De Cellophane is a soft velvety soapy white floral scent with sweet candy opening and creamy musk base that gets weaker by the end. But the first 4 - 5 hours was fantastic though !  (^__^)



XoXo,

Thursday, February 7, 2019

Commodity Gold



Commodity Gold edp
--------------------------------

Nose | Perfumer : Donna Ramanauskas

NOTES :
Top - Bergamot, Juniper Berry, Camphor
Middle - Amber, Vetiver, Benzoin 
Base - Oakmoss, Sandalwood, Vanilla, Creamy Musk

------------------------------------------

Sekali sekali mau review parfum yang nggak "pasaran" hehe. Nggak tau juga deh kalau Commodity ini termasuk parfum niche atau bukan ya? Yang pasti mungkin belum banyak yang tau karena memang nggak beredar luas di pasaran (berarti niche dong ya? *mikir keras*). 

Anyway, salah satu parfum anti mainstream yang saya pernah coba adalah Gold by Commodity. Parfum Gold ini termasuk salah satu "bintang" nya Commodity karena lumayan paling populer diantara parfum keluaran Commodity lainnya. Parfum Gold ini sendiri keluaran tahun 2013, dan sayangnya sekarang udah discontinued..

Sewaktu pertama kali coba ini parfum, yang tercium di hidung saya adalah wangi gourmand yang hangat dan mewah. Seperti wangi choco-vanilla-caramel jadi satu, tapi cenderung "deep" wanginya.  Bukan yang manis sirup ceria menari-nari gitu, tapi lebih ke manis susu karamel hangat yang kita minum sebelum mau tidur, semacam gitu lah. Mungkin terlalu berat untuk dipakai di musim panas dan lebih cocok dipakai di musim gugur / musim dingin / musim hujan. 

Pertamanya memang wanginya agak tajam (seperti biasa hidung saya kurang cocok sama bergamot), wangi fruity yang manis, tapi ketika bercampur dengan vanilla wanginya langsung berubah gourmand. Manis fruity-vanilla, namun ada esensi powdery nya dan agak sedikit "earthy" juga kalau menurut saya.

Kemudian wanginya berubah menjadi lumayan berat dan hangat di fase dry down. Kesannya "rich" dan "opulent". Kalau digambarkan sesuai nama parfumnya, wangi nya "heavy", berat seperti emas batangan, seperti jubah emas yang disandarkan pada singgasana raja. 


This commodity gold is only for the confident people and for those who had it in them.
It's too warm and rich for me, tapi kalau kalian suka wangi yang seperti itu mungkin saja cocok. Di hidung saya dry down nya jauh lebih nice dibanding opening dan middle notes nya yang terlalu tajam dan berat untuk saya. Karena pada fase dry down wanginya memang jadi tambah lebih warm lagi, seperti diselimuti oleh wangi vanilla hangat yang manis. Di imajinasi saya seperti berasa diselimuti di depan fireplace sambil makan waffle saus syrup karamel hangat :)

Oya, kalau di hidung saya parfum ini sepanjang opening sampai middle notes tercium hampir linear alias wangi nya tidak terlalu banyak berubah, semua terkesan "gourmand" karena ada wangi vanilla yang cukup konsisten.


Overall, sesuai kata Fragrantica, this is an intoxicating warm gourmand scent with a luxurious blend of molten amber, balsamic benzoin, creamy musk, and sweet vanilla. Pendapat saya, this is not for everyone's taste but if you love heavy, rich, warm scent then maybe you should try this out. Walaupun udah discontinued tapi masih bisa didapetin di pasaran kok. Oya, dan kalau menurut saya parfum jenis ini cocoknya untuk musim gugur / musim dingin alias musim hujan kalau di Indonesia :)

Walaupun saya biasanya suka wangi vanilla yang hangat but I don't think this one is my cup of tea though... So I probably won't buy the full size.
Bagaimana dengan kalian? Suka nggak wangi yang kaya gini?




XoXo,

Monday, October 1, 2018

Dyptique Vetiverio


Dyptique Vetiverio edp
--------------------------------

Nose | Perfumer : Olivier Pescheux

NOTES :
Top - Grapefruit, Mandarin
Middle - Turkish Rose
Base - Haitian Vetiver, Patchouli

------------------------------------------


Karena parfum bukan barang murah jadi kadang saya memilih untuk mencobanya terlebih dahulu dengan membeli sample vial atau sample dengan botol decant. Seperti ketika membeli Dyptique Vetiverio ini dalam botol decant.

Apa itu botol decant?
Botol decant atau decant perfume adalah parfum asli (bukan KW, ori eropa atau ori singapore - yang udah pasti semua itu tembakan ya, jadi belinya yang ada segel dan pastikan batch code di dus sama dengan yg di botol. Jangan tertipu dengan kata-kata seller yang mencantumkan kata "ori" tapi ada embel-embel ori negara mana gitu di blakangnya ya hehe). Anyway, decant itu adalah parfum yang diambil dari botol parfum asli. Jadi parfum asli dibuka lalu isinya dipindahkan ke botol-botol kecil untuk dijual sehingga harga tidak terlalu mahal dan isinya jauh lebih banyak dari vial yang mungil itu. Nah itu yang namanya decant. Dan kebetulan decant ku ini di botol yang 10 ml.

Nah kalau udah tau decant itu apa, mari kita lanjutkan reviewnya :)

Pertama, mari kenalan sama Dyptique. Dyptique ini adalah salah satu niche parfum, jadi kalau kalian mungkin belum pernah dengar tentang Dyptique, itu karena mereka adalah produk untuk niche market.

"A niche market is a subset of a larger market with its own particular needs or preferences, which may be different from the larger market."

Dyptique ini sebelumnya terkenal dengan lilin wangi-nya. Dan karena diperuntukkan bagi niche market maka harga lilin wangi Dyptique ini mahal bukan main. Walaupun kualitasnya juga sepadan dengan harganya sih katanya (saya sendiri belum pernah coba). Lalu kemudian mereka juga mengeluarkan parfum (yang pastinya harganya juga selangit). That's why saya cuma berani beli sample nya aja hehe.. 

Dan untung aja saya beli sample decant nya dulu, karena ternyata ... saya nggak suka wanginya hehehe. Ini pertama kalinya saya coba parfum dari Dyptique (walau ini bukan parfum niche pertama saya). Dyptique punya beberapa varian parfum tapi yang baru saya coba baru hanya Vetiverio saja. 



First impression, hmm... hidung saya langsung nggak suka sama wanginya. Tapi ingat ya, parfum itu kan tergantung selera masing-masing, nah kebetulan selera saya bukan yang tipe wangi begini gitu lho. Wangi pertama yang saya cium ketika menyemprotkan parfum ini adalah bitter orange dan citrus, tapi bukan wangi jeruk yang segar gitu, melainkan wangi yang hangat, bitter, spicy and dusty. Saya juga mencium wangi bergamot yang tajam. Kemudian sisanya hanya aroma vetiver saja yang saya cium. Oya, vetiver itu adalah akar wangi. 

Kemudian dry down nya juga tetap wangi vetiver / akar wangi, hanya saja berubah menjadi aroma akar wangi yang lebih lembut karena bercampur dengan musk.

Jadi parfum ini bisa dibilang linear, karena kurang lebih dari awal sampai akhir tuh wanginya sama terus, aroma akar wangi. Nah kebetulan saya nggak suka akar wangi, jadi saya nggak terlalu ngefans sama parfum ini. Tapi buat kalian yang suka akar wangi, atau yang suka wewangian spicy tradisional yang earthy gitu kalian mungkin suka ini :)

Karena saya nggak suka wanginya jadi saya sempat jadikan ini parfum ruangan. Tapi ketika saya semprotkan di ruangan saya bisa mencium aroma segar yang cooling refreshing gitu dari parfum ini, di balik aroma vetiver yang heavy, dirty, and earthy. Namun kalau saya pakai di badan kok jadinya seperti wangi kayu basah yang lepek dan rumput basah yang becek sehabis hujan. Pokoknya di kulit saya wanginya jadi nggak enak huhuhu.. Makanya parfum itu cocok-cocokan.

Akhirnya karena saya tidak bisa pakai parfum ini maka saya hibahkan parfum ini ke ibu saya yang kebetulan menyukai akar wangi. Eh di kulit beliau wanginya jadi segar seperti habis mandi, atau wangi segar seperti tanaman yang baru saja disiram hujan. It smells better on her than on me :)

So it is TRUE that every perfume reacts differently on our skin, so when you apply the same perfume to two people they might smell differently.



Sillage & Longevity.
Parfum ini menempel di permukaan kulit seharian, dan wanginya juga mudah tercium oleh orang lain di sekitar kita. Karena kualitas parfum niche, maka hanya dengan memakai parfum ini sedikit saja wanginya sudah bisa tercium oleh orang lain. Ketahanannya juga lumayan lama, bisa beberapa jam tahan di kulit dan baju.

Overall, it's a spicy and earthy perfume. Seperti ketika menemukan kotak bumbu ramuan tradisional dan ketika kotaknya dibuka maka tercium lah aroma harum dari berbagai bumbu rahasia ramuan bahan bahan dari alam. 

It's a deep, warm, spicy, oriental scent that maybe not for everyone's taste. Saya membeli parfum ini secara blind buy alias beli tanpa tau wanginya terlebih dahulu, tetapi saya ternyata kurang cocok dengan wanginya. Sementara ibu saya menyenangi aroma earthy dan spicy seperti ini sehingga parfum ini cocok untuknya.

Saya pikir parfum ini juga lebih cocok untuk digunakan pada cold weather atau untuk penggunaan di sore / malam hari karena aroma-nya yang spicy dan earthy. But of course perfumes can be worn anytime you want ;)



XoXo,